PERSEPSI SUBLIMINAL
Lefton (1982) mengartikan persepsi subliminal sebagai persepsi terhadap stimulus yang diberikan dibawah tingkat ambang rangsang sehingga penerima tidak sabar akan adanya stimulus itu. Pada umumnya, pemasar ingin mempengaruhi dengan memberikan stimulus sensorik diatas ambang rangsangnya. Akan tetapi, tidak semua stimulus/komunikasi pemasaran dibuat supaya jatuh diatas ambang rangsangnya. Beberapa iklan justru memberikan stimulis dibawah ambangnya yang disebut subliminal (kata lain untuk ambang rangsang adalah limien). Misalnya, dengan menampilkan gambar atau tilisan dalam ukuran kecil atau dengan memakai video seperti ilkan televisi , dalam menampilkan gambar dalam sekejap saja, atua gambar dengan berkecepatan tinggi. Stimulus dengan seperti ini akan meniggalkan pemirsa atau pembaca dengan imajinasinya sendiri. Dengan demikian, ia akan terdorong untuk memperhatikan gambar atau tulisan tadi dan cenderung mengingatnya karena adanya usaha untuk memuaskan keinginannya.
Pengaruh melalui persepsi tidak mudah karena pemasar tidak mau menanggung risiko yang terlalu besar. Risiko itu termasuk kalau pemirsa tidak bisa menangkap gambar atau tulisan yang cepat atau samar-samar. Kemampuan menangkap pesan pemasar yang demikian tergantung banyak faktor, seperti jarak TV dengan pemirsa, posisi pemirasa dihadapan televisi, dan masih banyak yang bersifat individual.
Perhatian
Perhatian berhubungan dengan sejauh mana usaha dicurahkan untuk malakukan aktivitas pemrosesan stimulus.karena kemampuan pemroses stimulus itu terbatas., maka tidak semua stimulus diproses. Perlu juga dikaji bahasan tentang selektivitas yang selanjutnya berakibat pada persepsi yang terbenak di benak konsuman.
Persepsi dan Selektivitas
Persepsi adalah fenomena yang selektif. Karena kapasitas memori dalam otak manusia terbatas,maka seseorang cenderung menyaring stimulus yang dihadapi, memilih dan memilih stimulus yang mana yang akan disimpan dalam memori. Dengan berkembangnya teknologi informasi, hamper semua orang mengalami kelebihan beban informasi. Hal ini juga terjadi dalam pemasaran. Konsumen dan prospek juga mengalami kelebihan beban informasi. Setiap hari mereka membaca, mendengar, dan menonton beratus-ratus iklan di berbagai media masa. Oleh karena itu, selektivitas sensorik manusia menjadi semakin meningkat.
• Selective exposure : orang cenderung mengabaikan stimulus yang menyebabkan kekuatiran, ketidaknyamanan dan yang tidak penat. Pada umumnya, orang hanya tertarik pada stimulus yang dapat membantunya untuk mencapai tujuan (memenuhi kebutuhannya). Bila konsumen terekspos iklan di televisi, mereka sering bermain dengan remote control, memi
Selasa, 24 November 2009
Jumat, 06 November 2009
doa
berdoa adalah hal yang pertama sebelum kita melakukan segala sesuatu dalam kehidupan sehari-hari,karena dengan berdoa kita berharap agar segala sesuatu yang kita lakukan akan mendapatkan segala sesuatu yang maksimal
Langganan:
Postingan (Atom)