Selasa, 24 November 2009

perilaku konsumen(tgs kelmp)

PERSEPSI SUBLIMINAL
Lefton (1982) mengartikan persepsi subliminal sebagai persepsi terhadap stimulus yang diberikan dibawah tingkat ambang rangsang sehingga penerima tidak sabar akan adanya stimulus itu. Pada umumnya, pemasar ingin mempengaruhi dengan memberikan stimulus sensorik diatas ambang rangsangnya. Akan tetapi, tidak semua stimulus/komunikasi pemasaran dibuat supaya jatuh diatas ambang rangsangnya. Beberapa iklan justru memberikan stimulis dibawah ambangnya yang disebut subliminal (kata lain untuk ambang rangsang adalah limien). Misalnya, dengan menampilkan gambar atau tilisan dalam ukuran kecil atau dengan memakai video seperti ilkan televisi , dalam menampilkan gambar dalam sekejap saja, atua gambar dengan berkecepatan tinggi. Stimulus dengan seperti ini akan meniggalkan pemirsa atau pembaca dengan imajinasinya sendiri. Dengan demikian, ia akan terdorong untuk memperhatikan gambar atau tulisan tadi dan cenderung mengingatnya karena adanya usaha untuk memuaskan keinginannya.
Pengaruh melalui persepsi tidak mudah karena pemasar tidak mau menanggung risiko yang terlalu besar. Risiko itu termasuk kalau pemirsa tidak bisa menangkap gambar atau tulisan yang cepat atau samar-samar. Kemampuan menangkap pesan pemasar yang demikian tergantung banyak faktor, seperti jarak TV dengan pemirsa, posisi pemirasa dihadapan televisi, dan masih banyak yang bersifat individual.

Perhatian
Perhatian berhubungan dengan sejauh mana usaha dicurahkan untuk malakukan aktivitas pemrosesan stimulus.karena kemampuan pemroses stimulus itu terbatas., maka tidak semua stimulus diproses. Perlu juga dikaji bahasan tentang selektivitas yang selanjutnya berakibat pada persepsi yang terbenak di benak konsuman.

Persepsi dan Selektivitas
Persepsi adalah fenomena yang selektif. Karena kapasitas memori dalam otak manusia terbatas,maka seseorang cenderung menyaring stimulus yang dihadapi, memilih dan memilih stimulus yang mana yang akan disimpan dalam memori. Dengan berkembangnya teknologi informasi, hamper semua orang mengalami kelebihan beban informasi. Hal ini juga terjadi dalam pemasaran. Konsumen dan prospek juga mengalami kelebihan beban informasi. Setiap hari mereka membaca, mendengar, dan menonton beratus-ratus iklan di berbagai media masa. Oleh karena itu, selektivitas sensorik manusia menjadi semakin meningkat.

• Selective exposure : orang cenderung mengabaikan stimulus yang menyebabkan kekuatiran, ketidaknyamanan dan yang tidak penat. Pada umumnya, orang hanya tertarik pada stimulus yang dapat membantunya untuk mencapai tujuan (memenuhi kebutuhannya). Bila konsumen terekspos iklan di televisi, mereka sering bermain dengan remote control, memi

lih eksposur yang mendukung pemuasan kebutuhannya.istilah-istilah yang perlu dalam eksposur yang selektif ditelevisi ataupun media massa, antara lain :
o Zipping : memindahkan saluran pada saat iklan dalam interlube sebuah film atau acara kesayangan
o Zapping : sama sekali tidak mau melihat iklan , missalnya pada saat membaca jajalah.
o Mutting : mengecilkan atau mematikan volume televise atau pun radio pada waktu iklan
o Selective attention : orang yang cenderung selektif dalam perhatiannya pada atau keterlibatan dangan stimulus-stimulus yang berbeda.
• Selective interpretation : stimulus yang diterima akan di interpretasikan secara aktif subyektif.
• Selective retention : untuk efisiensi orang melupakan, menyaring atau gagal untuk
menyimpan stimulus yang di prioritasnya rendah atau tidak penting.

Perhatian juga selektif dalam hal cara konsumen merspon stimulus yang dihadapi, seperti konsumen berada digerai dengan banyak kategori produk yang dipajang. Berikut ini adalah gambaran perilaku mereka.

• Evaked set : adalah urutan merek-merek yang spesifik dalam suatu kategori produk tertentu yang dipertimbangkan oleh konsumen pada waktu memilih produk untuk membeli. Merek yang berada di deretan paling depan, pastilah produk yang pernah dibeli dan memuaskan dan paling sering digunakan.
• Inept set : adalah merek-merek yang dikeluarkan dari pertimbangan konsumen.
• Inert set : adalah merek-merek yang dianggap tidak menarik karena tidak memiliki manfaat-manfaat tertentu.

0 komentar:

Posting Komentar